Perlu diberi pemahaman kepada remaja bahwa kegemaran berpikir tentang diri sendiri serta bertindak unvk mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan banyak orang, pikiran dan tindakan ini bukanlah cara untuk mencintai diri sendiri. Namun sesungguhnya remaja sedang merasa kasihan terhadap diri mereka. Dengan katalain mereka sedang mengekspresikan ketidak puasan terhadap diri mereka sendiri. Masalah tersebut muncul karena remaja merasa kurang dan tidak pernah merasa puas.
Remaja yang mengalami ketidak cukupan hati senantiasa merasa tidak tentran. Mereka bisa melakukan tindakan yang sesungguhnya dapat merusak citra diri sendiri tetapi tidak pernah disadari. Seperti kemarahan yang tiba-tiba meledak, tidak menghormati orang tua dan guru, tidak memiliki ketulusan dalam membantuteman dengan mengungkit kebaikan dan sebagainya. Inilah yang sebenarnya merendahkan harga diri.
Menhormati diri sendiri tidak sama dengan keegoisan yang mementingkan diri sendiri secara berlebihan. Namun perlu ditekankan bila remaja ingin mengiormati diri sendiri harus memiliki kasih, dimana kasih harus di ekpsreikan keluar dalam bentuk memberi, memafkan, dan toleransi.
1. Memberi
Memberi dapat diwujudkan dengan beramal terhadap yayasan, atau berbagi makanan terhadap teman. Dengan memberi terhadap orang lain membuat batin tenang, dan pada hakikatnya memberi terhadap diri sendiri.
Selain itu memperlakukan semua orang dengan hormat dan baik termasuk sika mental memberi. Orientasinya adalah bila ingin di hormati terlebih dahulu menghormati, namun bukan berarti meminta apa yang telah kita beri, biarkan semua mengalir, sehingga batin tetap tenang.
Memberi tidak harus hal yang luar biasa, dapat disesuaikan kemampuan yang sudah kita miliki. Memberi bukan transaksi namun memberi sebagai kontribusi remaja terhadap masyarakat deng penuh iklas.
2. memafkan
Segera mungkin miminta maaf bila memiliki kesalahan. Orang yang murah hati segera mungkin meminta maaf walau orang lain yang salah. Itulah tantanganya menghapuskan rasa dendam. Segera mungkin selesaikan masalah, bukan mengupat, menjelekan lawan, menhakimi dan menyalahkan, dan berhentilah untuk saling membenci. Terserah dia tidak memaafkan namun kita patut berusaha. Kalau remaja merasa orang lain berharga, akan rela untuk memaafkan. Artinya remaja sudah mengembangkan citra diri yang positif.
3. Toleransi
Bertoleransi artinya menerima kehadiran teman sebaya, menhormati serta menghargai. Sebagai manusia tentu perlu memandang orang lain dari sudut kesetaraan bukan perbedaan. Masalah perlikaku adalah urusan dia dengan Tuhanya. Remaja yang baik tentu remaja yang bisa berbaur dan menyisipkan nilai-nilai kebaikan kepada sesama. Bukan terwarnai namun mampu memberi warna.
http://gerobak-wawasan.blogspot.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar